Usaha Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Efisiensi Lahan Penanaman Bunga Telang dan Pengolahannya Secara Organik.

Latar Belakang

Semenjak krisis moneter tahun 1997, kesejahteraan petani terus mengalami perubahan dinamis. Dimana harga hasil panen dan nilai tukar penjualannya, terus menurun dibanding kebutuhan keseharian.

Selama ini pengertian kita atas siapa petani adalah mereka yg menanam padi sawah, utamanya di daerah Jawa. Padahal rata-rata kepemilikan lahan petani adalah 1/4 ha yg tentunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Menanam padi terus dilakukan karena hasilnya dianggap krusial untuk makan sehari-hari. Tambahan pendapatan berupa sayuran dipenuhi dari sayuran yg ditanam di galengan sawah.

Intensitas penanaman padi sawah dengan pupuk NPK memaksa tanah untuk terus berproduksi. Dibutuhkan suatu upaya agar tanah mendapat penyegaran dan produktifitasnya meningkat.

Martani Indonesia mencoba mengenalkan penanaman bunga telang kepada petani dengan sistim organik. Pengertian organik bukan saja tidak menggunakan pupuk NPK pabrikan dan pestisida botolan, tetapi juga asal-usulnya dapat ditelusuri. 

Solusi rendahnya kadar hara tanah, adalah dengan asupan hara organik. Dengan memperhitungkan generasi mendatang, maka pertanian organik menghasilkan interaksi yang bersifat dinamis antara tanah, tanaman, hewan,manusia, ekosistem dan lingkungan.

Pupuk kandang sebagai sumber pupuk utama. MOL dari sisa kulit buah dan kompos dari sisa sampah dapur. PGPR dari akar bambu.


Pada awal penjualan bunga telang di tahun 2014, harga jual adalah 3 juta per kilogram. Saat itu kami menggunakan mesin pengering bertenaga listrik yg bekerja selama 2x24 jam. 

Sejak 2016 saat kami pindah ke Prambanan, Jogja, kami mengganti teknik mengeringkan bunga telang. Yaitu dengan menggunakan tenaga matahari. Kami membuat rumah kaca dengan atap plastik UV untuk menjaga agar panas yg diterima tidak merubah banyak warna biru petal bunga. 


Selain keuntungan secara materi yg diterima petani dengan menanam bunga telang, petani juga menjadi konsumen utama produk telang hasil panennya. Mereka tidak lagi mengeluarkan alokasi untuk membeli teh. 

Beberapa perempuan menggunakan bunga telang sebagai tambahan menu jualan di warungnya. Misalnya menu nasi biru bunga telang. Di Jogja dikenal nasi kucing. Kami mengenalkan nasi kucing biru bunga telang. 

Nasi tumpeng biru bunga telang banyak dipesan untuk acara khusus seperti ulang tahun dan perayaan istimewa lainnya. Selain nasi tumpeng kuning dari pewarna kunyit, nasi tumpeng biru dari pewarna bunga telang. 

Modifikasi warna biru dilakukan juga dengan mie, menjadi mie biru bunga telang. Dengan kolang-kaling menjadi biru.


Teh biru bunga telang menjadi alternatif di warung, cafe dan resto di banyak tempat. Di Warung kopi Oemah Martani Babadan, Purwomartani, Sleman, Jogja, kami menyediakan menu teh biru bunga telang.



Benefit lain selain ekonomi juga didapat ketika kita secara rutin mengkonsumsi simplisia bunga telang. Scientific approval masih terus dilakukan oleh para akademisi. Tentu saja kita tidak menunggu sampai komposisi dan farmakologi kandungan bunga telang dikeluarkan oleh pihak farmasi.

Testimoni yg kami terima bahwa konsumsi teh biru membuat buang air kecil lancar, melancarkan peredaran darah sehingga rasa kemeng-kemeng (pegal) berkurang. 

Dukun bayi di Bogor menggunakan tetesan bunga telang untuk membersihkan mata bayi sehingga kotoran (belek) matanya keluar. 

Apa testimoni anda setelah rutin mengkonsumsi teh biru bunga telang?



 Mari menanam bunga telang dan mandiri dengan hasil kebun kita. 

More info IG: Martani.organic

Comments

Nulis amatir said…
Di kampung saya, bunga kembang telang tumbuh liar. Masyarakat di sini tidak tahu pengolahan dan manfaatnya.
Di daerah mana tuh Kak @Nulis Amatir ... Bisa dicoba dikeringkan dan dikenalkan sebagai seduhan teh dan pewarna makanan. Ada banyak ide yang bisa dilihat di blog/IG/youtube Martani Pangan Sehat.

Popular Posts