Saat pandemi 2020, apa yg anda lakukan?
Suasana mencekam karena palang dipasang di setiap jalan masuk ke Kawasan RT/RW tempat kami tinggal di Prambanan. Sempat beberapa bulan begitu. Setiap pagi nyempetin keluar rumah menikmati matahari terbit dan sinar merahnya merona diantara stupa Candi Prambanan.
Buku Memotong Pola yg tersedia menyediakan panduan cara mengambil ukuran badan, membuat pola baju dan menggunting bahan. Tidak ada panduan cara menjahit baju. Agak aneh juga kenapa buku seperti ini laku dan beredar.
Terus darimana orang tahu bagaimana cara menjahit baju?
Ada keinginan untuk mengikuti kursus menjahit. Tapi rasanya kurang nyaman keluar dari rumah saat pandemi begini. Ada banyak kursus online menjahit yg beredar iklannya di sosmed. Pernah mendaftar ke satu tempat kursus online, bayar fee 300 ribunan. Hanya dua kali pendampingan lewat WA, setelah itu terhenti karena kurang persiapan dari si penyelenggara. Uangnya pun dikembalikan.
Belajar menjahit lewat YouToube ternyata menyenangkan. Ada banyak channel yg bisa diikuti baik dari dalam negeri dan luar negeri. Ada yg detil menjelaskan setiap tahapan dari mulai motong pola sampai menjahit. Ada juga yg hanya memberikan tips cara menjahit.
Ada kepuasan pol saat kita selesai menghasilkan karya. Ini adalah baju anak usia 3 tahun. Ukuran badan diambil dari sebuah laman google. Begitu juga pola dan cara menjahitnya. Tiga buah baju dress anak siap berangkat ke Kalimantan Barat, untuk sang cucu Kakak Nana.
Kain didapat dari sebuah toko di dekat rumah. Kebetulan sempat membeli beberapa lembar kain. Tuh toko memang asik deh. Menjual kain secara kiloan. Yaitu kain dari sisa potongan pabrik. Jenis kain katun dan linen yg paling kusuka. Jenis bahan yg adem enak dipakai dan jatuhnya saat dibuat baju cakep lah. Motifnya juga cakep. Katanya kain-kain jenis ini tidak beredar di dalam negeri karena memang ini untuk konveksi ekspor. Ada banyak pabrik konveksi di sekitaran Prambanan.
Saat pandemi begini apa kabar para karyawan di sana? Beberapa dirumahkan, beberapa produksi dengan prokes, bergiliran.
Seperti juga memasak, keahlian yg tidak boleh hilang adalah menjahit. Setelah mempelajari cara menyediakan makanan dari kebun sendiri, sekarang belajar cara mencukupi pakaian. Kedua hal itu adalah hobi juga sih, senang dilakukan tanpa harus diperintah.
Kutipan sebuah laman tentang Mahatma Gandhi dan ajaran SWADESHI - menggunakan produk buatan negeri sendiri.
Gandhi menerapkan ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia supaya meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan kemerdekaan. Dia memperjuangkan hak-hak rakyat India yang ada di Afrika Selatan maupun di India tanpa memakai unsur kekerasan.
Gandhi menerapkan ajaran Ahimsa (menolak keinginan untuk membunuh dan membahayakan jiwa atau cinta kedamaian), Swadeshi (menggunakan produk-produk buatan negeri sendiri), dan Hartal (pemogokkan misal dalam menolak peraturan pemerintah Inggris) yang mana kesemua ajaran itu bertujuan untuk memcari kebenaran (Satyagraha). Begitu indahnya pemikiran Mahatma Gandhi. Melawan penjajah melalui pribadi yang yang damai dan aman.
Mari belajar menjahit dan berkarya.
Comments