Antara Prambanan dan Yasothon Thailand
Ini cerita awal tahun 2015 saat punya kesempatan jalan2 ke desa2 di Thailand. Bayar sendiri sebagian, tiket pesawat dibayarin sebuah organisasi nir laba yg mengundang beberapa petani organik untuk menghadiri pertemuan petani seASEAN di Chiangmai, Thailand. Pulangnya nyempetin jalan2 dulu, nginep di desa untuk merasakan bagaimana kondisi di sana.
Chiangmai terletak di bagian barat Thailand sedangkan desa yg ingin kita tuju terletak di bagian timur negeri gajah putih ini. Setelah acara bubaran, kita naik pesawat ke Bangkok. Sebagian rombongan kembali pulang ke tanah air. Kami melanjutkan perjalanan naik taxi ke terminal bis yg akan membawa kami ke Kut Chum District, Yasothon.
Beberapa juga menyebutkan Yasothon adalah Fukuoka-nya Thailand. Revolusi Sebatan Jerami adalah buku yg ditulis Masanobu Fukuoka. Belajarlah dari alam. Dia biarkan lahannya tumbuh rumput tanpa diairi. Produktifitasnya malah tinggi. Cocok nih buat petani malas seperti saiyahhh.
Perjalanan dari Bangkok memakan waktu hampir 8 jam dengan bis umum. Gak beda kok dengan bis di Jawa. Seseorang menjemput kami di perempatan di Yasothon. Sukurlah karena gak kebayang lihat tulisan pating mringkel seperti Jawa Kuno.
Referensi:
http://www.greennet.or.th/en/blog/1779
https://www.salamyogyakarta.com/revolusi-sebatang-jerami/
https://www.bungatelangmartaniprambanan.blogspot.com
 |
| Yasothon Thailand |
Ada apa dengan Yasothon?
Seorang teman merekomendasikan LSM Green Net yg berhasil menggunakan instrumen ekonomi untuk mendampingi petani dengan produk organiknya. Beras tentu saja yg utama dan sayuran buah lainnya yg kemudian dipasarkan ke Bangkok dan ekspor!Beberapa juga menyebutkan Yasothon adalah Fukuoka-nya Thailand. Revolusi Sebatan Jerami adalah buku yg ditulis Masanobu Fukuoka. Belajarlah dari alam. Dia biarkan lahannya tumbuh rumput tanpa diairi. Produktifitasnya malah tinggi. Cocok nih buat petani malas seperti saiyahhh.
Perjalanan dari Bangkok memakan waktu hampir 8 jam dengan bis umum. Gak beda kok dengan bis di Jawa. Seseorang menjemput kami di perempatan di Yasothon. Sukurlah karena gak kebayang lihat tulisan pating mringkel seperti Jawa Kuno.
Bunga Telang di Prambanan (#bungatelangdijogja)
Pertengahan tahun 2015, kami sekeluarga berhasil memindahkan diri ke satu desa seputaran Candi Prambanan. Belajar bertani menanam bunga telang. Membirukan Jogja dengan bunga telang pewarna alami makanan. Teh biru bunga telang semakin ngetrend karena memang cantik warnanya. Penambahan perasan jeruk mengubah air biru menjadi air ungu. Sensasi khas Jogja.
Referensi:
http://www.greennet.or.th/en/blog/1779
https://www.salamyogyakarta.com/revolusi-sebatang-jerami/
https://www.bungatelangmartaniprambanan.blogspot.com
Comments