Dawet Jajanan Pasar Klewer Klaten

Des 23, 2015.
Kebiasaan jalan2 ke pasar tradisional menjadi keasikan yg terus berlanjut semenjak kami pindah ke Prambanan. Banyak yg bisa dilihat di pasar dari mulai ketemu orang sampai lihat produk yg baru (menurut kami baru).

Pasar tuh seperti warung besar di Prambanan - Kalasan ini. Kayaknya hampir setiap desa punya pasar. Mereka hanya beroperasi pada pagi hari sebut saja jam 5 sampai jam 9. Ada beberapa pasar hanya beroperasi pada hari pasar, Pasar Legi misalnya, hanya pada hari legi. Ahhhh belum terlalu akrab dengan penanggalan Jawa nih. Pengelola pasar adalah aparat desa setempat.

Barang yg dimaksud baru buat ku misalnya bunga mawar, aneka jajanan. Orang sini biasa menggunakan mawar untuk nyekar ke makam juga untuk sajen. Orang rutin pergi ke makam pada malam Jumat atau tanggal tertentu. Berdoa untuk orang tua atau nenek kakeknya. Untuk urusan sajen, belum punya info banyak. Pernah sih lihat tebaran mawar di ujung jalan aspal di Dusun Tulung.

Pedagang bunga tuh biasa banget ditemukan di sudut pasar. Kayaknya hampir setiap pasar pasti akan ada penjual bunga. Seperti juga penjual beras dan barang2 kelontong keperluan rumah tangga, sayuran, buah, jajanan pasar, jamu siap minum atau yg masih mentah (mpon2 istilahnya).

Buat saya bunga mawar menjadi hiasan meja dan pengharum ruangan yg menyenangkan. Memberi suasana segar dan ceria. Kami biasa membeli bunga mawar merah dan putih dari pasar. Ditata di meja warung. Ngebayangin kalau di kota, bunga mawar mahal banget harganya. Di pasar dengan uang 3 ribu bisa dapat sebungkus bunga mawar dibungkus daun pisang. Beli lima ribu dapat mawar yg utuh dan serangkain bunga setaman. Satu wadah dari anyaman bambu antara 10-15 ribu tergantung kondisi bunga mawarnya.

Menyenangkan juga ketemu pedagang dan tentunya sesama pembeli. Sebagai orang baru di satu daerah, mengenal karakter masyarakat dengan melihat kondisi pasar adalah rekomen banget. Kalau beruntung malah bisa dapat kawan baru karena seringnya interaksi dengan orang di pasar.

Ada beberapa pasar di sekitaran Bugisan yg biasa kami datangi. Pasar Nasakom di Manisrenggo adalah yg paling dekat. Pasar Klewer juga di Manisrenggo agak ke utara dari Pasar Nasakom, lebih besar pasarnya, jajanan juga lebih lengkap. Sampai siang masih beroperasi.

Lokasi Pasar Klewer bisa dilihat di link berikut.
http://www.infolokasi.com/item/pasar-klewer-manisrenggo-klaten/

Pasar Klewer Manisrenggo
Ada berapa keunikan yg menarik dari gambar ini?
  • Belanja pakai helm. 
  • Tas belanja ulang bukan plastik keresek.
  • Sandal jepit. 


Dawet tiga rebu semangkok
Pas masuk pasar, anda akan disuguhi jajaran penjual makanan. Mereka duduk berdempetan dengan jualannya di depannya.

Penjual dawet adalah satu yg kami suka. Satu plastik dawet harganya seribu rupiah. Tapi kami biasanya membeli satu mangkok dawetnya saja, dihargai tiga ribu rupiah. Kami biasa beli hanya dawetnya tanpa santan dan gula.

Si Mbah Penjual Dawet Pasar Klewer Manisrenggo
Ide membuat dawet dari beras hitam datang kemudian.

Comments

Popular Posts