Gembili Mempur

Jenis gembili, gembili gajah, gembili ketan, gembili srewot, dan gembili wulung. Yg jadi suguhan kami siang itu di rumah kawan di Kalibawang, gembili apakah itu, tidak ada yg bisa menjawab. Si ibu pemilik rumah hanya bilang gembili. Yg jelas gembili hasil kukusan di atas pawon, mempur rasanya di mulut. Mempur tuh istilah untuk gembili yg tua dipanen, sempurna pecah di mulut.

30 Maret 2016. Kiriman gembili dari Mas Billy di Bayat Klaten.
Ini photo kiriman gembili yg kedua kalinya. Kiriman pertama tidak sempat diphoto. Ukurannya lebih besar gembili kiriman pertama sih. Berapa kali dapat pesanan untuk mencarikan umbi gembili. Kami tidak selalu bisa memenuhi permintaan itu. Harus nyari ke daerah gunung dan desa. Wah ini sudah tinggal di desa, masih ada lagi sih yg lebih desa. Iyah lah pokoknya di perdesaan yg masih punya kebun, ada tanaman keras dan ada berbagai umbi yg merambat-rambat.

Butuh waktu 6-8 bulan sebelum gembili siap dipanen. Kayaknya gak ada orang yg dengan sengaja hanya menanam gembili satu macam di kebunnya. Gembili akan ditumbuhkan dengan tanaman merambat lainnya. Dibiarkan saja sampai kelak siap dipanen.

Beberapa orang membuat tepung gembili. Memang saat berlimpah, umbi2an bisa ditepung sebagai jalan keluar penyimpanan. Gembili punya banyak khasiat untuk orang yg punya masalah pencernaan. Jadi tepung gembili banyak juga dicari orang. Beberapa menyebut ada zat glucomanan terkandung di dalam gembili. Berperan untuk mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh.

Daun gembili digunakan juga untuk pupuk hijau. Menjadi media tanaman rimpang seperti lengkuas, jahe. Wah apa iya yah. Belum pernah juga sih lihat orang khusus mencari daun gembili untuk pupuk hijau.

22 Juni 2017. Disuguhi gembili di Kalibawang, Westprogo
Berkunjung ke rumah seorang kawan di daerah Kalibawang Kulonprogo. Rumah kayu limasan dan suguhan dua piring gembili untuk panganan siang yg josss. Ditiup panas-panas, kulit tipisnya dibuang. Seperti singkong, ada juga kulit tebal yg menempel. Agak pahit kulit tebalnya. Mungkin kelak jika ada yg meneliti ternyata ada kandungan ttt di kulit gembili haha.

Suguhan perdesaan Kulonprogo, sepiring gembili hasil kukusan
Merekah pecah saat dikukus adalah ciri gembili tua panen. Rasanya manis, gak salah karena kandungannya yg lumayan kompleks. Macam umbi-umbian lainnya yg biasa dikonsumsi misalnya singkong, ubi jalar, ganyong, gadung, talas, uwi (ungu dan putih), suweg.

Kandungan gembili per 100 gr. Lumayan lengkap dibanding apaan yaaa. Lihat sekilas terdapat 10 jenis komponen yg jelas dibutuhkan tubuh manusia. Kayaknya gak perlu repot masak masakan ribet deh agar gizi harian terpenuhi. Sebut kalau satu potong adalah 100 gr, makan dua potong gembili udah cukup tuh.
  1. Protein 1,5 gram
  2. Lemak 0,1 gram
  3. Energi 95 kilokalori
  4. Karbohidrat 22,4 gram
  5. Fosfor 49 miligram
  6. Zat besi 1 miligram
  7. Kalsium 14 miligram
  8. Vitamin A sebanyak 0 IU
  9. Vitamin C 4 miligram
  10. Vitamin B1 0,,05 miligram
Masih perlu nasi untuk makan. Kalau kepengen banget, ya ambil lah satu sendok saja. Syarat aja agar lidah mencicipi rasa nasi. Tapi kalau sedang jalan ke desa, dan disuguhi gembili, plsss ya gak usah minta nasi segala. Belum tentu si petani tuan rumah punya stok beras dan nasi haha.

Mempur istilah gembili tua pulen
Segelas teh manis jadi teman kukusan gembili mempur. Ada yg bilang, tidak minum teh setelah makan besar. Zat tanin yg terkandung di teh akan menyerap zat besi. Capek udah ngunyah terus vitamnin dan zat besi ne gak keserap tubuh, yaa rugi lah. Terus minum teh enaknya kapan dong. Ya begini ini, barengan cemilan siang. Cocok tuh sesuai anjuran ahli gizi dan rasa teh manis yg juga menguatkan.

Tahan awetnya
Referensi

https://manfaat.co.id/manfaat-umbi-gembili



Comments

Popular Posts