yang tepat untuk syarat sebuah negara

Sarapan n.u. Untung pagi ini terluslah berlanjut, dapat duduk di gerbong perempuan.  Ketiduran dan terbangun di st Tebet.

Naik ojeg ke kedutaan belanda. Hampir hujan. 1140 sampe gerbang. Pintu dibuka pukul 1 kata satpam tegas. Silakan menunggu di warung, dia menunjuk jajaran tukang somay, mie ayam nempel di pinggiran gedung. Mbaca majalah tempo dengan hot topik sukhoi. 1230 merapat ke gerbang. Ternyata antrian sudah panjang. Belum mengular sih tapi cukuplah untuk berdiri setengah jam dan sedikit kehujanan karena gerimis datang.


Kekurangan, ternyata itu passwordnya agar segera diperbolehkan masuk setelah pemeriksaan di pintu gerbang. Sepertinya ada banyak juga orang yg kekurangan. Entah apanyalah. Yg jelas semuanya harus sesuai aturan. Iyalah namanya juga mau masuk ke negara orang.
Ada tukang poto di pojokan. 50rb katanya untuk 4 poto. Aku keluarkan poto hasil jepretanku tadi pagi. Yg bener seperti ini, katanya menunjukkan poto bule. Yg pasti ada ukuran tertentu. Terlalu sulit buat orang awam untuk membedakan. Semuanya terlihat sama. Yg paling gampang, meng-iyakan dipoto, ditemani geluduk dan hujan tumpah tampias air hujan kemana-mana. Liat atap putih yg melengkung agak aneh ini.
Simpan tas di loker. Bawa map dan dompet saja. Hp harus ditinggal. Pake payung ke ruang akuarium. Mendapat nomor antri 5088. Menunggu sekitar setengah jam. Dipanggil oleh ibu berambut keriting dikuncir. Cepat prosesnya. Dia meriksa semua berkas yg disodorkan melalui lubang kecil di bawah kaca. Bahkan amplop berisi uang dia kembalikan. Memang ada tulisannya. Hanya menerima uang cash dan uang pas (fix money).
Dia ngecap dan memberikan selembar kertas. Hari senin pukul setengah 3, paspor bisa diambil. Apakah bisa diwakilkan atau harus saya sendiri? Bawa surat kuasa dan KTP si pembawa paspor. Tidak perlu materai. Hanya tanda-tangan saja.
Hanya sebuah pas poto dan hari ini menjadi berbeda dari yg kumau terjadi. Gak apa-apa juga. Sore dan malam harinya mendapat kejutan hidup lain yg ditawarkan sebuah kota seperti Jakarta.
Posted by Picasa

Comments

Popular Posts